Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 04:42:09【Sehat】550 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(21559)
Artikel Terkait
- Mengungkap cara astronaut masak steik di stasiun luar angkasa China
- IDAI serukan pemetaan dampak perubahan lingkungan bagi kesehatan anak
- Dokter sebut diet tanpa mengonsumsi karbohidrat itu salah
- Pemkot Bogor gencarkan Aksi Bergizi di sekolah tanamkan hidup sehat
- Kementerian HAM pastikan pemulihan korban ledakan di SMAN 72 Jakarta
- Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah
- Pemprov Lampung pantau berkala penerapan SOP dapur SPPG MBG
- KBRI Yangon apresiasi kemenangan Garuda Pertiwi atas Makau
- Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
- PBB alokasikan dana tambahan untuk dukung operasi kemanusiaan di Gaza
Resep Populer
Rekomendasi

Menteri PANRB pastikan persiapan tata kelola ekosistem pendukung MBG

Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil

BGN Pasaman Barat apresiasi SPPG yang mulai bagikan MBG

Pakar sarankan Prabowo usung Jusuf Kalla jadi pemimpin sementara Gaza

Pemkot Jakbar tindaklanjuti kasus keracunan MBG di SDN Meruya Selatan

Wagub: Sudah terbangun 2.600 SPPG di Jabar, capai 55 persen target

Pakar IPB paparkan nutrisi susu untuk tingkatkan gizi pada Program MBG

Sukseskan MBG, TNI AD pelajari manajemen makanan militer Singapura